Diastasis recti adalah kondisi di mana otot panjang perut terpisah satu sama lain. Otot ini membentang dari tulang rusuk bawah hingga tulang panggul dan membantu memberikan dukungan pada perut. Otot-otot perut juga terlibat dalam fungsi stabilitas tulang belakang dan panggul.

Pemisahan perut bisa terjadi pada siapa saja, anak-anak, pria dewasa atau wanita dewasa. Namun, kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita selama kehamilan.

Bagaimana Diastasis Recti Terjadi Pascamelahirkan

Selama kehamilan, rahim akan membesar untuk memberikan ruang yang cukup bagi pertumbuhan janin. Pada proses ini otot perut akan mengalami tekanan terus-menerus yang dapat mengakibatkan pemisahan otot.

Hormon relaksin juga memengaruhi jaringan ikat, membuatnya lebih longgar dan rentan terhadap peregangan. Akibatnya, otot rectus abdominis terpisah di bagian tengah dan membentuk celah di antara otot tersebut.

Posisi janin di dalam rahim juga memengaruhi bagaimana diastasis recti berkembang. Jika posisi janin lebih tinggi atau lebih rendah di dalam rahim, maka akan ada tambahan tekanan otot perut yang mendukung pemisahan otot perut.

Setelah melahirkan, saat aktivitas fisik yang dilakukan tidak tepat misalnya ketika melakukan gerakan mengangkat barang yang berat tanpa dukungan otot perut yang memadai, maka kondisi diastasis recti akan makin buruk dan makin lama.

Perlu diketahui bahwa diastasis recti bisa sembuh secara alami dalam beberapa minggu setelah melahirkan, namun terkadang ada beberapa orang yang membutuhkan bantuan perawatan medis untuk mengatasi pemisahan otot perut ini.

Baca Juga: Bahaya Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi) setelah Melahirkan

Tanda-Tanda Bila Mengalami Diastasis Recti

Diastasis recti mungkin tidak disadari tanda-tandanya selama kehamilan berlangsung. Namun setelah melahirkan Anda bisa mengenali gejalanya sebagai berikut:

• Adanya tonjolan di atas atau di bawah pusar
• Perut terutama di area pusar terasa lembek seperti jeli
• Kesulitan mengangkat benda, berjalan atau melakukan tugas sehari-hari
• Perut menyembul saat mengontraksikan otot perut
• Nyeri saat berhubungan seks
• Nyeri panggul atau pinggul
• Nyeri punggung bawah
• Postur tubuh yang buruk
• Kebocoran urine saat bersin atau batuk
• Merasa lemah di area perut
• Sembelit

Baca Juga: Mengatasi Stretch Mark Setelah Melahirkan, Ini Caranya

Pemeriksaan Diastasis Recti Mandiri

Pascapersalinan Anda bisa melakukan pemeriksaan diastasis recti secara mandiri melalui langkah-langkah berikut:

• Berbaring telentang dengan lutut ditekuk dan kaki di lantai
• Meletakkan satu tangan di garis tengah perut dan tangan lainnya di bawah kepala atau leher
• Angkat kepala secara perlahan dan tekan bagian perut dengan bantalan jari
• Rasakan adanya celah di antara otot-otot tersebut

Bila terasa ada celah lebih dari dua jari maka sebaiknya periksakan diri ke dokter. Dokter akan merekomendasikan pemeriksaan USG, CT Scan atau bahkan MRI untuk mengetahui keparahan pemisahan otot perut yang Anda alami.

Diastasis recti umumnya akan pulih secara alami. Namun, untuk mempercepat pemulihannya Anda mungkin akan disarankan untuk menurunkan berat badan, menjalani terapi fisik yang disarankan oleh dokter.

Selama mengalami diastasis recti Anda dilarang melakukan crunch, sit up, plank, push-up, downward dog, double leg lifts, scissors, pilates atau latihan otot lain yang justru dapat memperparah kondisi Anda.

Apabila dalam 2-6 bulan perawatan yang disarankan oleh dokter tidak dapat memperbaiki kondisi otot perut, maka Anda disarankan menjalani operasi untuk memperbaiki otot perut Anda.

Kebutuhan perawatan setiap orang yang mengalami diastasis recti bisa berbeda-beda, sebaiknya periksakan diri dan diskusikan dengan dokter terkait perawatan terbaik yang sesuai dengan kondisi Anda. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan daring terkait diastasis recti atau keluhan pascapersalinan lain melalui aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!